Waktu bergerak dan terus berputar. Malam berganti dan siang kembali menjelang.
Begitu seterusnya, hingga fase alam dunia ini berakhir. Tentu tidak ada yang bisa menahan gerak sunatulah-Nya ini.
"Sungguh dalam penciptaan langit dan bumi dan silih bergantinya malam dan siang, terdapat tanda-tanda kebesaran Allah bagi orang-orang yang berilmu." (QS Ali Imran [3]: 190).
Tiap kali terjadi pergantian dari malam ke siang atau sebaliknya, maka bagi mereka yang beriman kepada Allah, pasti akan menyambutnya dengan panggilan salat. Saat peralihan dari malam ke siang bukankah kita disambut dengan salat Subuh. Saat peralihan dari siang ke malam kita disambut dengan salat Zuhur, Asar, Maghrib dan Isya. Bahkan pada tengah malam saat penghuni bumi terlelap dalam tidurnya, mereka para perindu-Nya berdiri menegakkan salat, rukuk dan sujud kehadirat Allah Rabbul 'Izzah.
Dalam video, fenomena adzan diawali ketika adzan subuh dikumandangkan di timur Indonesia. Ketika adzan telah selesai berkumandang di seluruh bagian timur Indonesia, ternyata adzan dikumandangkan kembali di bagian tengah Indonesia. Ketika laungan adzan telah selesai menjelajahi bagian tengah Indonesia, ternyata adzan belum berhenti dikumandangkan di bumi ini. Sekarang giliran para muadzin di Indonesia bagian Barat yang bertugas mengumandangkan adzan. Estafet ini berlangsung terus menerus hingga laungan adzan ini dikumandangkan di seluruh penjuru dunia tanpa henti. Subhanallah
Seperti yang kita ketahui, di dunia ini terdapat perbedaan waktu antara suatu wilayah dengan wilayah yang lain. Dan perbedaan waktu antara Indonesia dengan bagian terbarat benua Afrika adalah kurang lebih 9 jam. Sebelum adzan subuh sempat berkumandang dengan nyaring di wilayah terbarat benua Afrika, ternyata estafet adzan dhuhur pun siap berkumandang menjelajah dunia.
Dan ketika estafet adzan dhuhur belum sempat kembali ke bagian timur Indonesia lagi, estafet adzan ashar pun siap menjelajah dunia. Saat estafet adzan ashar belum sampai finish, estafet adzan maghrib telah menjelajah bumi ini. Selang beberapa saat estafet adzan isya’ pun siap melanjutkan.
Selisih waktu antara adzan isya’ dengan adzan subuh kurang lebih adalah 9-10 jam. Sedangkan selisih waktu antara Indonesia bagian timur dengan benua Amerika lebih dari 9 jam. Dengan begitu, ketika adzan isya’ belum sempat menyelesaikan estafetnya, adzan subuh kembali berestafet dimulai dari bagian timur Indonesia. Subhanallah.
Melalui uraian tersebut, dapat disimpulkan bahwa dalam waktu 24 jam, seiring bergantinya siang dan malamdan PERBEDAAN WAKTU, ternyata adzan akan selalu berkumandang di bumi ini. Subhanallah. Tanpa kita sadari, ternyata para muadzin di seluruh penjuru dunia ini, tanpa henti-hentinya bersahutan mengumandangkan adzan, menyatakan kebesaran Allah, kalimat syahadat, dan seterusnya. Insya Allah Adzan akan selalu berkumandang mengiringi PUTARAN BUMI dan proses ini akan berlangsung hingga akhir zaman. Amin ya robbal alamin.
“Laungan adzan merupakan satu fenomena yang agung, yang akan senantiasa bertakhta di setiap sanubari umat Islam dan juga menandakan keagungan Islam. Pastikan bahawa laungan (adzan-red) ini tidak akan lenyap. Seperti yang telah mulai berlaku di beberapa negara di muka bumi ini. Walaupun bersegap (berdiri/ada bangunan masjid-red) indah masjid-masjidnya, namun laungan itu telah mulai menyepi. Wahai umat Islam, pastikan laungan kebesaran Allah ini, tidak akan lenyap.”
Ditulis Oleh : Fadudanse ~ Fakta Dunia Dan Sejarah
Fadudanse : Sobat sedang membaca artikel tentang keajaiban azan di planet Bumi. Oleh Admin, Sobat diperbolehkan mengcopy paste atau menyebar-luaskan artikel ini, namun jangan lupa untuk meletakkan link dibawah ini sebagai sumbernya Oke!!!
0 komentar:
Posting Komentar
Thanks Telah Berkomentar ,, Jangan Lupa Datang Lagi Ya
dilarang bagi anonymous berkomentar anonymous berkomentar saya tidak membalaz komentar tersebut
kalai maudi balaz pakai user ID